Rahasia Kesehatan Tersembunyi: Mengenal Glutathione dan Manfaatnya Untuk Meningkatkan Kerja Insulin Pada Lansia

Rahasia Kesehatan Tersembunyi: Mengenal Glutathione dan Manfaatnya Untuk Meningkatkan Kerja Insulin Pada Lansia

Pernahkah Anda mendengar tentang glutathione? Antioksidan ini mungkin belum begitu terkenal, tapi memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaat glutathione? Baca ulasan ini untuk mengetahuinya.

Menurunnya Kadar Glutathione: Akibat Usia dan Beberapa Masalah Kesehatan. Glutathione adalah antioksidan alami yang penting bagi kesehatan tubuh. Sayangnya, kadar glutathione bisa semakin menurun seiring bertambahnya usia. Tak hanya karena usia, beberapa masalah kesehatan seperti kanker, HIV/AIDS, diabetes tipe 2, hepatitis, dan penyakit parkinson juga bisa menyebabkan penurunan kadar glutathione dalam tubuh.

Tubuh membutuhkan glutathione untuk memelihara kesehatan. Jika kadar glutathione menurun, Anda bisa mencukupinya dari suplemen oral dalam bentuk kapsul atau cairan.

Apa saja manfaat glutathione bagi tubuh?

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, glutathione memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan antioksidan tubuh, memecah nutrisi, dan mengatur proses biologis. Beberapa manfaat penting dari glutathione dalam tubuh harus diketahui oleh setiap orang.

  1. Menekan Tanda-tanda Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson adalah masalah sistem saraf progresif yang mempengaruhi gerakan penderita, menyebabkan gejala seperti tremble pada tangan dan otot yang kaku yang semakin memburuk seiring waktu.

Tak ada obat yang bisa menyembuhkan Parkinson menurut National Institute of Health. Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa glutathione memberikan dampak positif bagi penderita tremor jika diberikan melalui pembuluh darah. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa antioksidan ini mampu mengurangi gejala Parkinson dan memperpanjang harapan hidup bagi orang yang menderita Parkinson.

  1. Otak anak penderita autisme rentan rusak

Si kecil yang mengidap autisme sering mengalami kerusakan pada sistem saraf akibat peningkatan tingkat oksidasi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kurangnya glutathione dalam tubuh si kecil.

Medical Science Monitor melakukan penelitian pada 26 anak dengan autisme yang berusia antara 3 hingga 13 tahun. Dalam studi ini, mereka dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen glutathione selama 8 minggu atau menggunakan glutathione transdermal, sejenis perawatan kulit yang menggunakan bahan aktif.

Penelitian yang dilakukan oleh Medical Science Monitor membuktikan bahwa pengobatan dengan suplemen glutathione dapat membantu meningkatkan kadar glutathione pada anak dengan autisme. Ini membuat mereka lebih terlindungi dari kerusakan otak yang disebabkan oleh proses oksidatif.

  1. Meningkatkan kinerja insulin pada lansia

Usia membawa beberapa permasalahan kesehatan dan salah satunya adalah memperburuk fungsi insulin. Baylor School of Medicine memahami hal ini dan melakukan penelitian pada hewan dan manusia untuk mengetahui peran glutathione dalam membantu mempertahankan kadar insulin dan berat badan pada lansia.

Hasil riset menunjukkan hubungan antara tingkat glutathione dan proses pembakaran lemak

Temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa adanya korelasi yang kuat antara tingkat glutathione yang rendah dan proses pembakaran lemak yang tidak optimal. Ini berakibat pada menumpuknya lemak dalam tubuh.

Para subjek usia tua pada penelitian dianjurkan untuk menambah kandungan sistein dan glisin dalam makanannya setiap hari. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kadar glutathione dalam tubuh. Hasilnya, akan membantu meningkatkan kerja insulin dan proses pembakaran lemak yang lebih optimal.

  1. Mengurangi dampak stres oksidatif

Stres oksidatif dapat terjadi ketika jumlah radikal bebas yang ada dalam tubuh melebihi kadar antioksidan. Ini dapat menyebabkan kerusakan sel dan memicu berbagai penyakit seperti diabetes, kanker, dan rematik.

Studi dari Journal of Cancer Science and Therapy membuktikan bahwa glutathione berkontribusi dalam mencegah timbulnya radikal bebas. Dengan begitu, risiko terjadinya penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan rematik dapat ditekan.

  1. Perlemakan Hati dan Kerusakan Sel

Penyakit perlemakan hati bisa memburuk jika tidak dikombinasikan dengan tingkat antioksidan yang memadai, termasuk glutathione. Baik pada mereka yang minum alkohol ataupun yang tidak, kondisi ini bisa memicu terjadinya perlemakan hati.

Menurut penelitian, glutathione dapat secara efektif mengurangi kerusakan pada hati. Hasil penelitian lain juga membuktikan bahwa suplemen glutathione dapat membantu penderita penyakit perlemakan hati, setelah diberikan selama 4 bulan dengan dosis 300 mg per hari.

 

 

 

Kini hadir di Indonesia! Frestio minuman kesehatan yang mengandung kolagen, Biotin (vit B7), DNA Salmon, L-Glutahione dan Zinc! Cek info lengkapnya disini