Kekurangan Biotin Dapat Memengaruhi Kesehatan Rambut dan Kuku

Kekurangan Biotin Dapat Memengaruhi Kesehatan Rambut dan Kuku

Pengaruh Kekurangan Biotin Pada Tubuh                

Biotin merupakan nutrisi yang penting bagi tubuh. Meskipun kekurangan biotin primer jarang terjadi karena kandungannya yang banyak terdapat dalam berbagai makanan, kekurangan subklinis dapat menyebabkan beberapa gejala ringan seperti rambut rontok, kuku rapuh, atau ruam kulit yang biasanya terjadi di wajah. Selain dari asupan diet yang kurang, kekurangan biotin juga bisa terjadi akibat kelainan genetik yang mempengaruhi metabolisme biotin, seperti kekurangan biotinidase, karboksilase, dan pengangkut biotin. Pemeriksaan bayi baru lahir untuk kekurangan biotinidase sudah dimulai di Amerika Serikat sejak 1984 dan banyak negara juga mulai menguji gangguan genetik ini saat lahir. Pengobatan yang dilakukan adalah dengan memberikan suplemen diet seumur hidup yang mengandung biotin.

Kekurangan biotin dapat terjadi akibat gangguan metabolik seperti kekurangan biotinidase. Kondisi ini disebabkan oleh mutasi genetik yang diwariskan dan mengakibatkan kekurangan enzim yang berperan dalam mendaur ulang biotin. Enzim biotinidase berfungsi memecahkan biotin dari biocytin dan biotinyl-peptida, serta melepaskan biotin dari protein makanan yang terikat biotin. Bayi yang lahir dengan kekurangan biotinidase dapat mengalami gejala seperti kejang, kelemahan otot, keterbelakangan mental, dan masalah kulit. Untuk menghindari kondisi ini, pemeriksaan bayi baru lahir untuk kekurangan biotinidase wajib dilakukan di banyak negara. Pengobatan yang diberikan adalah suplemen biotin seumur hidup.

Kekurangan biotinidase dapat terjadi karena mutasi genetik yang diwariskan dan berpengaruh pada aktivitas enzim serum. Kekurangan biotinidase yang dalam, dengan aktivitas serum kurang dari 10% dari normal, memiliki kejadian sekitar 1 dari 40.000 hingga 1 dari 60.000, tetapi lebih tinggi di negara dengan perkawinan sedarah yang tinggi. Sementara kekurangan biotinidase parsial, dengan aktivitas serum 10% hingga 30% dari normal, juga ditemukan pada beberapa individu. Insiden kedua kekurangan ini dapat dideteksi melalui pemeriksaan bayi baru lahir yang diwajibkan pemerintah. Pengobatan yang direkomendasikan adalah dengan dosis oral 5 hingga 20 mg per hari, tergantung pada tingkat kekurangan. Pengobatan seumur hidup dengan suplemen biotin diperlukan untuk kekurangan biotinidase yang dalam dan parsial.

Biokimia Biotin

Pemanfaatan biotin dalam industri bioteknologi semakin marak terutama untuk analisis biokimia. Konstanta disosiasi Kd ≈ 10−15 M antara avidin dan biotin yang sangat stabil, memungkinkan senyawa yang terbiotinilasi dapat diisolasi dari sampel melalui interaksi kuat ini. Pertama, senyawa target di-biotinilasi dengan menggunakan reagen biotin yang dimodifikasi secara kimiawi. Pemilihan jenis modifikasi kimia ini sangat penting dalam memastikan reagen biotin dapat terikat pada protein tertentu. Kedua, sampel diinkubasi dengan avidin yang terikat pada bead, kemudian dicuci, memisahkan semua protein yang tidak terikat dan hanya protein biotinilasi yang tertinggal. Terakhir, protein biotinilasi dapat dikeluarkan dari bead dengan penambahan biotin gratis yang berlebihan. Streptavidin juga dapat digunakan sebagai alternatif avidin namun, karena konstanta disosiasinya yang lebih tinggi, kondisi yang lebih keras diperlukan untuk mengeluarkan protein biotinilasi dari bead yang seringkali dapat mengdenaturasi protein yang diminati.

Penelitian Mengenai Penggunaan Biotin

Penelitian mengenai penggunaan biotin dosis tinggi (300 mg/hari = 10.000 kali asupan yang memadai) dalam mengobati sclerosis ganda, suatu penyakit autoimun yang merusak mielin, sedang dilakukan. Hipotesisnya adalah biotin dapat merangsang peremajaan selubung mielin sel saraf, memperlambat atau bahkan membalikkan neurodegenerasi. Mekanisme yang diusulkan adalah bahwa biotin mengaktifkan asetil-CoA karboksilase, sebuah enzim kunci selama sintesis mielin, dan mengurangi hipoksia aksonal melalui produksi energi yang ditingkatkan. Meskipun hasil uji klinis bervariasi, sebuah tinjauan tahun 2019 menyimpulkan bahwa penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara gejala sclerosis ganda dan biotin harus dilakukan. Namun, dua tinjauan pada tahun 2020 dari beberapa uji klinis melaporkan bahwa tidak ada bukti konsisten untuk manfaat biotin dosis tinggi dalam mengobati sclerosis ganda, bahkan beberapa bukti menunjukkan peningkatan aktivitas penyakit dan risiko kambuh yang lebih tinggi.

 

Manfaat Biotin Pada Rambut, Kuku dan Kulit

Dalam Amerika Serikat, suplemen biotin dipromosikan untuk memperkuat rambut dan kuku, meskipun data ilmiah yang mendukung klaim ini pada manusia sangat terbatas. Meskipun tinjauan literatur menunjukkan peningkatan kuku rapuh sebagai bukti dari dua uji klinis sebelum tahun 1990 yang telah memberikan suplemen makanan oral sebesar 2,5 mg/hari selama beberapa bulan, tanpa kelompok kontrol plasebo, tidak ada uji klinis terbaru yang mendukung klaim ini. Studi kasus bayi dan anak-anak dengan defisiensi biotin cacat genetik yang mengalami pertumbuhan rambut yang lebih baik setelah suplementasi, namun tidak ada uji klinis acak yang membuktikan efektivitas suplementasi dengan biotin pada individu normal dan sehat. Klaim serupa juga terdapat pada produk perawatan rambut dan kulit topikal yang mengandung biotin.

 

Kini hadir di Indonesia! Frestio minuman kesehatan yang mengandung kolagen, Biotin (vit B7), DNA Salmon, L-Glutahione dan Zinc! Cek info lengkapnya disini